Jika Anda penggemar film, tentu akan ingat sebuah film yang menceritakan bencana besar yang mengguncang dunia, yaitu film "2012".
Dalam film yang disutradarai Roland Emmerich itu, ketakutan akan adanya bencana besar berupa jatuhan meteor, gunung meletus dan banjir besar, membuat sebuah organisasi rahasia membentuk sebuah bahtera yang dirancang untuk menampung umat manusia saat terjadi kiamat.
Bahtera itu bisa dimasuki ribuan manusia dan hewan, yang tentunya dilengkapi dengan fasilitas umum lainnya.
![Ini Truk Penyelamat Di Saat Datang Bencana [ www.BlogApaAja.com ]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJabrWEKNw1AHuWQY6nSFySxLN9LCVPW0W3g2kfD_ZTwlPFAZWyJax_GihlXpta6LF9xjvKzbJcJb0cHkR8E7h5v789-N1vpej6-EIg2JmfG4FIaDOaluL5yrrcnoS21jYg2hajJjmTEPG/s400/179355_survivor-truck_663_382.JPG "Ini Truk Penyelamat Di Saat Datang Bencana [ www.BlogApaAja.com ]")
Terinspirasi oleh film ini, Jim DeLozier asal California, Amerika Serikat, membuat sebuah tempat penampungan untuk manusia dan hewan. Bedanya, dalam 2012 adalah bahtera sedangkan Delozier membuat sebuah truk.
Dia mengklaim orang yang berada di dalamnya dapat bertahan hidup meskipun berada di gurun selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Dilansir UsaToday, Sabtu, 9 November 2012, kendaraan darat besar yang diberi nama Survivor Truck itu kini tengah diperlihatkan kepada publik di pameran modifikasi SEMA, di Las Vegas, Amerika Serikat.
Untuk membuat Survivor Truck, Jim harus menghabiskan uang sebesar US$100.000 sampai US$600.000 atau sekitar Rp963 juta hingga Rp5,8 miliar.
Dengan biaya yang cukup besar, Jim pun melengkapi truknya dengan sistem keamanan terlengkap, mulai dari kaca anti peluru, sistem filtrasi anti senjata kimia, anti nuklir, masker, gas, baju anti kimia, serta tabung oksigen.
Selain sistem keamanan, truk yang aslinya sebuah Chevrolet C20 itu, dimodifikasi hingga mampu menampung bahan bakar pada tangki hingga 300 galon diesel.
Belum selesai sampai di situ, selain aman, ternyata Jim mempersiapkan berbagai senjata seperti panah dan busur.
Dengan desain truk yang mumpuni, Jim pun berpikir bahwa truk modifikasinya itu sangat tepat untuk militer dan polisi. Jim mengatakan banyak pembeli dari luar negeri yang potensial ingin memesannya.
"Ini mungkin terlalu mahal untuk survival," katanya. "Truk ini menambah fleksibilitas dan dapat berlari lebih cepat jika terjadi masalah," kata Jim.
Dalam film yang disutradarai Roland Emmerich itu, ketakutan akan adanya bencana besar berupa jatuhan meteor, gunung meletus dan banjir besar, membuat sebuah organisasi rahasia membentuk sebuah bahtera yang dirancang untuk menampung umat manusia saat terjadi kiamat.
Bahtera itu bisa dimasuki ribuan manusia dan hewan, yang tentunya dilengkapi dengan fasilitas umum lainnya.
Terinspirasi oleh film ini, Jim DeLozier asal California, Amerika Serikat, membuat sebuah tempat penampungan untuk manusia dan hewan. Bedanya, dalam 2012 adalah bahtera sedangkan Delozier membuat sebuah truk.
Dia mengklaim orang yang berada di dalamnya dapat bertahan hidup meskipun berada di gurun selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Dilansir UsaToday, Sabtu, 9 November 2012, kendaraan darat besar yang diberi nama Survivor Truck itu kini tengah diperlihatkan kepada publik di pameran modifikasi SEMA, di Las Vegas, Amerika Serikat.
Untuk membuat Survivor Truck, Jim harus menghabiskan uang sebesar US$100.000 sampai US$600.000 atau sekitar Rp963 juta hingga Rp5,8 miliar.
Dengan biaya yang cukup besar, Jim pun melengkapi truknya dengan sistem keamanan terlengkap, mulai dari kaca anti peluru, sistem filtrasi anti senjata kimia, anti nuklir, masker, gas, baju anti kimia, serta tabung oksigen.
Selain sistem keamanan, truk yang aslinya sebuah Chevrolet C20 itu, dimodifikasi hingga mampu menampung bahan bakar pada tangki hingga 300 galon diesel.
Belum selesai sampai di situ, selain aman, ternyata Jim mempersiapkan berbagai senjata seperti panah dan busur.
Dengan desain truk yang mumpuni, Jim pun berpikir bahwa truk modifikasinya itu sangat tepat untuk militer dan polisi. Jim mengatakan banyak pembeli dari luar negeri yang potensial ingin memesannya.
"Ini mungkin terlalu mahal untuk survival," katanya. "Truk ini menambah fleksibilitas dan dapat berlari lebih cepat jika terjadi masalah," kata Jim.